Makalah Daur Ulang Limbah Plastik
Dicky Y Simamora 25217708
Felix Bendhard 22217301
Giva Vernando 22217573
Leando Agung 23217291
Muhammad Iqbaal 24217082
Universitas
Gunadarma
2017/2018
I.PENDAHULUAN
Latar belakang
Permasalahan lingkungan merupakan
isu yang tidak bisa di hindarkan. Saat ini sampah merupakan masalah lingkungan
yang sangat serius yang di hadapi masyarakat Indonesia pada umumnya. Bisa
dikatakan sampah setiap hari di hasilkan oleh ibu-ibu rumah tangga, Baik itu
sampah organik maupun anorganik. Namun yang memprihatinkan, sampah-sampah yang
dihasilkan tersebut malah dibuang sembarangan di berbagai tempat, dan efeknya
akan merusak lingkungan yang ada di sekitarnya. Jumlah produksi sampah setiap
tahun akan bertambah seiring dengan bertambah jumlah penduduk.
Pemerintah saat ini telah berupaya
dengan berbagai cara untuk mengatasi masalah sampah. Terutama masalah sampah
anorganik. Namun, belum mencapai titik kesempurnaan. Hal ini dikarenakan angka
jumlah sampah yang ada di Indonesia sangat tinggi. Sehingga pemerintah
kesulitan untuk menentukan cara yang tepat untuk menyelesaikannya.
Makalah ini disusun untuk
memberikan pandangan mengenai dampak buruk sampah anorganik, serta cara
penyelasaiannya.
Rumusan Masalah
1.
Apa
Yang Dimaksud Sampah Dan Daur Ulang Sampah?
2.
Bagaimana
Cara Pembuatan Daur Ulang Sampah?
3.
Apa
Saja Manfaat Daur Ulang Sampah?
4.
Apa
Saja Keuntungan Dan kerugian Dalam Pembuatan Produk Daur Ulang Sampah?
Tujuan Penulisan
Adapun
yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu agar :
1.
Dapat
Mengetahui Pengertian Sampah dan Daur Ulang Sampah
2.
Dapat
Mengetahui Cara-Cara Pembuatan Daur Ulang Sampah
3.
Dapat
Mengetahui Manfaat Daur Ulang Sampah
4.
Dapat
Mengetahui Keuntungan Dan Kerugian Dalam Pembuatan Produk Daur Ulang Sampah.
II.ISI
Pengertian Sampah
Sampah
adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah merupakan
material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah
merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam
proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep
lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya (Anonim:2012).
Setiap
tahun jumlah sampah di Indonesia pada umumnya selalu bertambah, seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk serta penggunaan bahan-bahan yang menghasilkan
banyak sampah secara berlebihan.
Jenis-jenis
sampah berdasarkan sifatnya.
a.
Sampah
organik.
Sampah
Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,sayuran,
daun-daun kering, dan sebagainya.
b.
Sampah
anorganik
Sampah
Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah
pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya.
Pengertian
daur ulang sampah plastik.
Berbicara
masalah sampah, tentu yang ada dalam pikiran kita adalah sisa-sisa bahan yang
tidak dipakai lagi, kotor dan berbau busuk serta tidak berguna. Namun anggapan
seperti itu tidak selalu benar, sampah juga dapat dimanfaatkan untuk menjadi
barang yang bernilai jual dan menguntungkan dengan cara daur ulang.
Daur
ulang (Recycle) sampah plastik adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas
menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat
menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas
rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang
adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk /
material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan
bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce,nandnRecycle).
Sampai
saat ini sampah plastik merupakan sampah yang belum diketahui cara
penanggulangannya. Namun saat ini cara yang paling tepat adalah dengan mendaur
ulang sampah-sampah tersebut menjadi suatu produk yang bernilai tinggi.
Proses atau Tahapan Daur Ulang
Berikut ini merupakan tahap-tahap dari
kegiatan daur ulang yang dapat kalian lakukan:
1) Mengumpulkan; yakni mencari
barang-barang yang telah di buang seperti kertas, botol air mineral, dus susu,
kaleng dan lain-lainya.
2) Memilah; yakni mengelompokkan sampah
yang telah dikumpulkan berdasarkan jenisnya, seperti kaca, kertas, danplastik.
3) Menggunakan Kembali; Setelah dipilah,
carilah barang yang masih bias digunakan kembali secara langsung. Bersihkan
terlebih dahulu sebelum digunakan.
4) Mengirim; Kirim sampah yang telah
dipilah ke tempat daur ulang sampah, atau menunggu pengumpul barang bekas
keliling yang akan dengan senanghati membeli barang tersebut.
5) Lakukan Daur Ulang Sendiri; Jika
mempunyai waktu dan ketrampilan kenapa tidak melakukan proses daur ulang
sendiri. Dengan kreatifitas berbagai sampah yang telah terkumpul dan dipilah
dapat disulap menjadi barang-barang baru yang bermanfaat.
Keuntungan Daur Ulang Sampah Anorganik
A.
Aspek Lingkungan
1.
Penghematan Sumber Daya Alam
Pemenuhan
bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampah menyebabkan penggunaan bahan
baku yang berasal dari alam menjadi berkurang dan dapat ditekan. Selanjutnya
bahan baku dari alam dapat digunakan untuk proses produksi yang memiliki nilai
tambah lebih tinggi. Sebagai contoh, setiap ton daur-ulang baja dapat menghemat
1,5 ton biji besi dan 3,6 barel minyak atau menghemat 67% energi.
2.
Pengurangan Pencemaran Lingkungan
Beberapa
keunggulan daur-ulang sampah anorganik yang berkaitan dengan penanggulangan
pencemaran lingkungan antara lain adalah sebagai berikut: a. Mendaur-ulang 1
ton kertas koran akan menyelamatkan 17 pohon dan menggunakan kertas daur-ulang
dapat mengurangi 74% pencemaran udara, 34% pencemaran air, dan menghemat energi
hingga 67%. b. Usaha daur-ulang sampah anorganik seperti kaca, plastik, kertas
koran, kaleng, besi, dapat mengurangi tumpukan sampah kota hingga 25%.
B.
Aspek Ekonomi
1.
Menghemat Biaya Operasional Pengelolaan Sampah
Daur-ulang
sampah anorganik telah terbukti dapat mereduksi biaya pengangkutan dan
pembuangan akhir. Sebagai contoh, di Bandung laju daur-ulang sampah anorganik
di 38 TPS yang ada adalah sekitar 37.204 kg per minggu atau 1.939.923 kg per
tahun. Biaya satuan pengangkutan dan pembuangan akhir untuk setiap ton sampah
di Kota Bandung adalah sebesar Rp.58.540,- dan Rp.17.700,-, maka biaya
pengelolaan sampah yang dapat dihemat bisa mencapai Rp. 147 juta setiap tahun.
Bila diasumsikan laju daur-ulang sampah anorganik meningkat sampai 20% dari
total sampah anorganik yang masuk ke TPS, maka biaya yang dapat dihemat
mencapai Rp. 379 juta per tahun.
2.
Menciptakan Lapangan Kerja Hasil
Studi
CPIS (1988) menyebutkan bahwa seorang pemulung di Jakarta mampu mengumpulkan
rata-rata 35 kg sampah per hari. Apabila penyerapan pemulung terhadap total
produksi sampah kota sebesar 25%, maka di Jakarta saja yang menghasilkan
sekitar 6.000 ton sampah per hari mampu menciptakan lapangan kerja di sektor
informal bagi Kurang lebih 40.000 pemulung.
Selain
itu kegiatan daur-ulang sampah anorganik mampu menciptakan usaha bagi pelapak,
bandar dan pemasok. Dengan asumsi dasar bahwa seorang pelapak membeli dari
15,5% pemulung setiap harinya (CPIS, 1988), maka kegiatan daur-ulang sampah
mampu menciptakan usaha bagi sekitar 2.500 pelapak di Jakarta, dengan
keuntungan bersih yang relatif cukup besar, yaitu Rp.32.445,- setiap hari.
3.
Menyediakan Bahan Baku Bagi Industri Daur-Ulang
Sampah
Hasil penyortiran sampah oleh pemulung akhirnya akan disetorkan ke pabrik
pengolah bahan sampah sebagai bahan baku kelas dua.
Sebagai
contoh di Indonesia terdapat dua pabrik kertas berskala besar yang membutuhkan
bahan baku dari sampah kertas sebesar 50 ton per hari (PT. Gunung Jaya Agung)
dan 1.000 ton/hari (PT. Sinar Dunia Makmur). Dari kedua pabrik kertas tersebut, kebutuhan bahan baku yang dipasok dari pemulung
mencapai 378.000 ton setiap tahun yang berarti penghematan sejumlah 6 juta
pohon yang seharusnya ditebang sebagai bahan baku kertas.
III.PENUTUP
Kesimpulan
Daur ulang adalah proses tuk
menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya
sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi
polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan
proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan
sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas pakai, dan komponen utama
dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah
3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
Material
yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam,
tekstil, dan barang elektronik. Meskipun mirip, proses pembuatan kompos yang
umumnya menggunakan sampah biomassa yang bisa didegradasi oleh alam, tidak
dikategorikan sebagai proses daur ulang. Daur ulang lebih difokuskan kepada
sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan
kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan
sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses
produksi.
Saran
Berdasarkan
pembahasan tersebut saran penulis adalah sebagai berikut :
1.
Sebagai
penerus bangsa, seorang pelajar sebaiknya mampu memanfaatkan sampah organik
untuk menghasilkan barang ekonomis.
2.
Perlunya
kerjasama dari para siswa untuk mencanangkan pengolahan sampah.
IV.REFERENSI
Komentar
Posting Komentar